Kopi Pandeka |
Saya sendiri bukanlah yang maniak kopi. Bukan pecinta kopi. Hanya seorang penikmat, sehari bisa menghabiskan 4 - 5 gelas kopi.
Kembali ke Kopi Pandeka. Ceritanya beberapa waktu lalu, saya dijanjikan kopi spesial oleh seorang teman. Sebut saja Iqbal, boleh dipanggil Kibal. Doi domisili di Kota Padang, Sumatera Barat. Singkat cerita, Kopi Pandeka ini sampai ke Bekasi berawal dari grup whatsapp. Udah gitu aja.
Pandeka Coffee ini berjenis Arabika. Berasal dari daerah Solok, Sumatera Barat. Dari hasil penelusuran ( nanya temen dan browsing ), ternyata 100% diolah sendiri. Dari beberapa respon, banyak yang merasa aneh Sumatera Barat menghasilkan kopi enak.
Dulu, masih zaman penjajahan. Kopi yang top itu ada di Nagari Rao Rao. Bahkan, salah satu daerah kecil di Nagari Rao Rao itu disebut Gudang. Karena dulunya lokasi tersebut adalah gudang kopi. SKIP aja soal ini.
Pandeka Coffe - Lihat Buihnya |
Aroma kopi nikmat sudah seliwiran, Pengen seruput tapi panas, diemin dulu aja heuehe.
Tapi, gak sabar juga. Setelah beberapa waktu, langsung seruput aja. Kelamaan nunggu.
Kopi ini berasa rada asam gimana gitu. Enaknya lain. Pokok nya khas. Dan khas itu akan menjadi daya tarik tersendiri untuk Pandeka Coffee.
Dengan cita rasa yang khas, saya yakin Pandeka Coffee bisa memberikan warna baru di dunia perkopian indonesia. Pesan saya, pertahankan kualitas, kalau bisa ditingkatkan. Jangan seperti Minang Minang kebanyakan, kalau udah dapat nama, fomulanya dikurangin. Bueheheh
Note: Saya bukan Buzzer. Bukan pula bagian dari tim promosi. Tulisan ini semata apresiasi terhadap cita rasa yang terlalu enak. Dan kebetulan kopi ini diproduksi oleh Orang Awak.
Satu lagi, yang pengen nyicipin, googling aja. Udah banyak dijual Online.
Be the first to reply!
Post a Comment
Yang ngiler coba komen dulu..